Salam satu pena, Lensa Monitor.
Dunia media sosial saat ini sedang ramai, bukan karena tarif bea Donald Trump yang 32 persen untuk Indonesia atau berita pejabat yang lagi hits melakukan sidak, atau ribut kasus ijazah palsu (katanya).
Bukan sobat, bukan persoalan itu, ini tentang menjamurnya meme dan cuplikan film Bidaah. Ya, sebuah drama serial hasil produksi dari negeri jiran Malaysia, yang kini sedang trend menjadi favorit tontonan semua kalangan.
Sebelum kita ulas lebih jauh tentang seberapa menariknya film ini dan pelajaran apa yang dapat kita ambil dari film ini?, mari kita siapkan dulu kopi pahit tanpa gula, jangan lupa pisang goreng atau ubi rebus agar lebih asyik membacanya ya wak!.
Quote, “Walid nak dewi, boleh?” sebuah ucapan yang tak asing ditelinga kita ketika menyaksikan drama serial ini. Kalimat itulah yang keluar dari mulut Walid sehingga menjadi trigger populernya film Bidaah.
Sebuah drama serial yang menggambarkan tentang sekte sesat seorang pemimpin agama, dengan dalih menjadi penyelamat bagi para pengikutnya namun sebenarnya hanya tipu daya untuk menurutkan hawa nafsu.
Walid, ya dia adalah seorang pemimpin sebuah aliran bernama Jihad Ummah, yang mengelabuhi para kaum hawa yang menjadi pengikutnya, untuk dijadikan istri spiritualnya.
Salah satu wanita yang menjadi korban nafsu bejat Walid adalah bernama Dewi. Ia menganggap bahwa sang guru merupakan orang alim, karismatik dan penyelamat dirinya untuk menuju jalan Tuhan.
Padahal sejatinya Walid adalah seorang bajingan tengik yang hanya bermodalkan jubah putih, jenggot panjang dan menasbihkan diri sebagai Imam Mahdi disertai rayuan kata-kata manis laksana sirup marjan di waktu Ramadhan.
Bersembunyi dalam kedok agama, berpenampilan layaknya seorang mursid atau syech yang alim, Walid berhasil menyihir beberapa wanita yang menjadi pengikutnya untuk dijadikan pemuas birahi.
Film ini mengajarkan kita untuk selalu waspada dan jangan mudah percaya dengan seseorang yang hanya berpenampilan alim tetapi mengajarkan sekte sesat yang dibungkus dengan bermacam dalil agama.
Aktor Walid merupakan sebuah cerminan dari realita sosial yang sering terjadi dalam masyarakat kita. Itulah mengapa film ini sangat digandrungi oleh masyarakat indonesia, seolah ingin menyindir secara halus sisi gelap kehidupan para pemimpin agama yang mempunyai watak seperti Walid.
Jika itu bukan sebuah sinopsis fiksi, tentu sungguh sangat keji, tuntunan agama yang mengajarkan tentang kebaikan dan kemulian, tetapi disalahgunakan oleh orang-orang munafik yang berkarakter seperti tokoh Walid.
Dengan propaganda ‘Sunah Rasul’, Walid berhasil memperdaya beberapa wanita cantik dan muda untuk dijadikan istrinya. Perlu diketahui, dalam film tersebut tokoh Walid adalah pemimpin agama yang sangat dihormati dan disegani oleh pengikutnya.
Karena faktor itu, dirinya dengan leluasa melancarkan aksi busuknya untuk menjerat para gadis yang akan jadi mangsanya. Walaupun pada akhirnya ajaran yang menyimpang tersebut terbongkar oleh Baiduri dan Hambali.
Nah, buat pembaca yang budiman, jika ente ingin punya istri lebih dari satu tapi modusnya jualan agama dan berlagak sholeh, padahal aslinya hanya karena menurutkan hawa nafsu dan keserakahan, boleh jadi ente merupakan tokoh Walid yang sebenarnya, bertobatlah!
Bambang Irawan, Amoura Media Group