Notification

×

Iklan



Iklan



Oknum PPPK Diduga Jadi Pemicu Retaknya Rumah Tangga Warga Limau

27 Juli 2025 | Juli 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-26T22:45:00Z


Tanggamus —  Lensa Monitor.

Cinta memang buta, tapi siapa sangka bisa sampai bikin cerai? Kabar panas datang dari dunia pendidikan di Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, di mana seorang oknum guru berstatus PPPK, sebut saja inisial RN, diduga terseret kisah asmara bak sinetron prime time—sayangnya, versi tragis.


RN, yang mengajar di salah satu SD Negeri di Kecamatan Limau dan diketahui sudah bersuami sah, disebut-sebut menjalin hubungan terlarang dengan IW, pria yang juga tidak jomblo alias beristri. Akibatnya, rumah tangga IW & MR dikabarkan retak hingga titik cerai. Drama rumah tangga ini konon berlangsung sejak akhir Desember 2024 hingga pertengahan tahun 2025.


Saat dikonfirmasi di tempat mengajarnya, RN tak menampik kabar tersebut. Ia mengaku sudah meminta maaf dan berdamai secara kekeluargaan dengan pihak-pihak terkait, bahkan disaksikan oleh aparatur desa, Sabtu 26 Juli 2025


> “Memang iya, itu kesalahan saya. Tapi saya sudah konfirmasi dan minta maaf, baik ke suami saya maupun ke yang bersangkutan,” jelas RN, tenang seperti habis minum teh manis sore-sore.


Namun, masyarakat tidak sepenuhnya bisa “move on”. Beberapa pihak menilai kasus ini mencerminkan krisis moral yang cukup serius di kalangan pendidik, terutama karena RN adalah guru PPPK yang seharusnya menjadi contoh, bukan justru bikin drama layaknya serial “Suami-suami Takut Istri.”


> “Profesi guru itu mulia, jangan dicederai dengan perilaku yang tidak mencerminkan etika. Ini bukan cuma urusan hati, tapi menyangkut integritas dan kepercayaan publik,” ujar Khair, seorang aktivis pendidikan di Tanggamus.


Syamsul Kheir anggota ormas LMPI dan warga lainnya mendesak agar Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus segera mengambil sikap tegas terhadap dugaan pelanggaran kode etik ini, apalagi oknum Guru  yang notabene menjadi contoh anak didiknya.


> “Kami tidak minta RN dihukum cinta, tapi ya setidaknya ada tindakan yang bisa memulihkan marwah pendidikan di Tanggamus ini, apalagi ini adalah seorang guru yang seharusnya menjadi contoh yang baik untuk anak didiknya” tambah Kheir, sambil menyiratkan keprihatinan.


Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Pendidikan. Masyarakat masih menanti apakah kisah cinta segitiga ini akan berakhir dengan pelajaran moral, atau justru jadi topik hangat untuk episode selanjutnya di warung kopi. (S.Kheir)


Disclaimer;

Cinta memang urusan pribadi, tapi kalau sampai mengganggu rumah tangga orang lain dan mencoreng profesi, itu sudah masuk wilayah publik. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa—bukan bintang sinetron tanpa skrip!

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update